Jumat, 29 Mei 2009
Ada Saatnya...
menghitung setiap tarikan udara yang kuhirup
menghitung setiap jejak
menghitung langkah yang bakal kuayun
menghitung ...
ada saatnya aku harus diam
mengendapkan segala sesuatu;
tentang kenangan
tentang saat dimana bumiku sedang mengikat kakiku
tentang misteri masa yang belum kuterjang
maka aku harus diam mencari keheningan
ada saatnya aku mesti bertindak!
karena aku tak hendak bernostalgi dengan kenangan,
sebab ia akan mengikatku dalam kenisbian
semua labirin memiliki misterinya sendiri,
memilki keindahnya sendiri
maka aku harus bertindak
hai jiwaku...
janganlah meletakkan ragu dipelupuk mata
biarkan timbangan pikiran menjadi lentera
sebab perjalanan harus ditempuh
Selasa, 03 Juni 2008
NUMISMATIK
Hari minggu lalu, disaat senggang, saya mencoba melihat-lihat uang kertas kuno tersebut, lalu mencari tahu perihal seluk beluk tentang dunia koleksi uang kuno, dan inilah cerita penelusuran itu.
Pengetahuan dan kegiatan mengumpulkan benda berupa uang kuno disebut “numismatik”, sebuah istilah yang masih asing di telinga saya, mungkin karena jarang terdengar atau dibicarakan orang. Numismatik berasal dari bahasa latin (numisma = uang logam). Penggemar atau kolektor mata uang ternyata sudah ada sejak lama, awalnya yang dikoleksi adalah mata uang dalam bentuk logam (koin), dan mereka biasa disebut dengan istilah “numismatis”.
Seperti halnya filateli, dalam perkembangannya ternyata numismatik tidak hanya berkegiatan hanya mata uang logam atau kertas saja, tapi sudah berkembang pada bentuk lain yang masih berhubungan dengan alat pembayaran, misalnya: medali, lencana, token (uang perkebunan), uang komemoratif (peringatan), cek, wesel, kartu kredit, kupon, bahkan koin yang dipergunakan untuk permainan ketangkasan/hiburan/kasino. Cuma, uang tetap menjadi obyek utama dalam dunia numismatik.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa uang terbagi atas dua jenis yakni; uang kertas dan uang logam, jika kita lihat berdasarkan bahannya. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya, seperti:
· Pada uang kertas banyak orang menganggap memiliki nilai artistik dan estetika yang tinggi, ringan. Tapi, untuk menyimpannya dibutuhkan tempat yang relatif besar.
· Pada uang dalam bentuk koin, ukurannya relatif kecil, sehingga memudahkan untuk dibawa. Akan tetapi akan sangat menyulitkan apabila dalam jumlah yang sangat banyak, pasti beratnya bukan main.
Sedangkan berdasarkan fungsinya, kedua jenis mata uang tersebut dikelompokkan menjadi tiga, yakni:
I. Mata uang yang sudah ditarik dari peredaran dan dinyatakan tidak berlaku lagi sebagai alat pembayaran yang sah.
II. Mata uang yang sudah ditarik dari peredaran tetapi masih bisa dipakai dalam transaksi terbatas di perbankan. Masa berlakunya suatu mata uang adalah 25 tahun setelah mata uang tersebut dikeluarkan.
III. Mata uang yang masih beredar di masyarakat sehingga masih bisa dipakai bertransaksi secara luas dan bebas.
Apa Motivasi atau Tujuan Seseorang Hobi Mengkoleksi Uang?
Sejauh pemahaman saya, seorang numismatis mempunyai tiga alasan, mengapa mereka menjadi seorang numismatis?, yakni:
1. Hobi, mereka menjadi numismatis dikarenakan kesenangan dan kenikmatan yang diperolehnya.
2. Penelitian, karena profesinya sebagai ahli arkeologi (misalnya).
3. Investasi, karena mereka melihat ada peluang bisnis yang bisa mereka manfaatkan, khususnya nilai sejarah dari mata uang tersebut ketika mulai langka, maka akan memberikan nilai jual yang tinggi.
Apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi numismatis?
· Profesi pekerjaan dapat menjadi sebab mengapa seseorang menjadi kolektor uang, karena pekerjaannya selalu berurusan dengan uang sehingga kebiasaan tersebut menimbulkan daya tarik untuk mengkoleksinya, seperti; Karyawan Bank, Karyawan Money Changer, Kasir atau Bendahara, Arkeologi, Antropologi atau Ahli Purbakala.
· Pengaruh Lingkungan, misalnya:
o Keluarga, jika orang tuanya adalah seorang kolektor, ada kemungkinan anak keturunannya akan meneruskan hobi leluhurnya tersebut.
o Orang yang sering bepergian ke manca negara.
o Teman, hubungan dekat bisa juga mempengaruhi seseorang menjadi numismatis, seperti saya yang semula tidak mempunyai impian mengkoleksi uang kuno.
Bagaimana Mendapatkan Koleksi Uang?
Mendapatkan koleksi mata uang sebenarnya relatif mudah. Karena, saat ini mata uang relatif mudah didapatkan, Anda bisa mencarinya di Toko Buku Gramedia, Toko Numismatik/Filateli, Toko Barang Antik, Pedagang Loak/Kaki Lima, dan di internet pun sekarang juga sudah ada, coba Anda berkunjung ke situs:
http://search.ebay.com/search/search.dll?from=R40&_trksid=m37&satitle=rupiah
Selain tempat-tempat tersebut diatas, Anda juga bisa menemukannya di tempat pelelangan, baik nasional maupun internasional. Anda juga bisa mendapatkannya dengan cara menanyakan kepada para orang tua atau kerabat yang berusia lanjut, mereka biasanya masih menyimpan koleksi uang kuno.
Kelompok Numismatis harusnya didukung kegiatannya, karena peran dan jasanya sebagai pelestari budaya bangsa. Ternyata, mengkoleksi uang kuno bisa menjadi kegiatan menarik juga, maka saya berniat ingin menjadi numismatis dan mencoba membuat blog khusus dengan alamat: http://koleksiuang.blogspot.com silakan Anda berkunjung.
Mari kita lestarikan budaya bangsa kita lewat koleksi uang kunonya!
Jumat, 18 April 2008
Konser Piano Duet
Yang menarik dalam pementasan semalam adalah Piano dimainkan berdua oleh mereka. Setelah MC mengundang mereka untuk naik ke atas pentas, keduanya langsung tancap gas memainkan komposisi “Toccata en Fuga in D BWV 565”, karya Johann Sebastian Bach 1685-1750, yang diolah untuk piano duet oleh Max Reger.
Komposisi kedua mereka mainkan dari karya Franz Schubert (1797-1828) yang berjudul “Rondo in A, op 107, D.951." Komposisi yang berirama rancak ini dimainkan sangat memukau.
Kedua lagu tersebut membuka konser semalam dengan sangat indah, dan bahasa tubuh mereka menjadi hiburan tersendiri. Namun agak disayangkan, permainan menawan dari dua pianis tersebut agak terganggu oleh bunyi kamera para wartawan yang meliput acara tersebut, dan satu bunyi dering handphone undangan terdengar agak mengganggu. Untung untuk lagu-lagu berikutnya sudah tidak terjadi lagi.
Setelah memainkan dua buah komposisi tersebut, baru Leo Van Doerselaar menyapa audiensnya dan bertutur tentang komposisi yang mereka mainkan. Ada yang menarik yang dikatakannya, walaupun hanya dua kata saja dalam bahasa Indonesia, yaitu: “selamat malam dan terima kasih, mudah-mudahan tidak menjadi masalah dalam berkomunikasi”, ujarnya yang disambut gelak tawa dan tepuk tangan hadirin yang memenuhii ruang Multifunction Hall Plaza Tunjungan Surabaya kemarin.
Penikmat musik klasik di Surabaya ternyata cukup banyak, kalau saya tidak salah menghitung, mereka yang hadir kemarin malam kurang lebih 400 orang. Diantara yang hadir ada Om Bubi Chen pianis kebanggaan kita, Bapak Solomon Tong – Conductor Surabaya Symphony Orchestra, para guru musik yang ada di Surabaya.
Komposisi berikutnya, duo pianis tersebut berturut-berturut memainkan komposisi “Thema met Variaties in As, po.17” (1878), karya Julius Rontgen (1855-1932), lalu komposisi “Uit Traumblatter” (2007), karya Robert Nasveld (1955), kemudian “ 3 Legenden, op 59 (1881)”, karya Antonin Dvorak (1841-1904), mengakhiri sesi pertama penampilan mereka.
Dalam komposisi “Uit Traumblatter” merupakan komposisi spesial bagi Wyneke Jordans dan Leo Van Doerselaar, karena diciptakan oleh Robert Nasveld khusus buat mereka berdua.
Setelah jeda, mereka melanjutkan permainan piano duet tersebut dalam komposisi “Uit L’Enfant et Les Sortileges (1920-1925), karya Maurice Ravel (1875-1937), dilanjutkan komposisi “Uit "Façade"” (1926 & 1938), karya William Walton (1902-1983), dan terakhir “Rhapsody in Blue (1923), karya George Gershwin (1898-1937) dimainkannya dalam alunan ringan, namun rancak.
Permainan piano dari deret komposisi tersebut merupakan gabungan nuansa zaman baroque hingga modern. Misalnya, komposisi "3 Legenden, op 59" yang dimainkan dengan tempo agak cepat, sedang, dan cepat tersebut merupakan komposisi zaman romantik. Dari masa modern, duet pianis yang sudah memiliki nama di belantika musik Eropa tersebut memainkan karya George Gershwin, Rhapsody in Blue, yang mengalun ringan, namun rancak.
Walaupun mereka hanya bisa mengucapkan kata “selamat malam” dan “terima kasih” saja dalam bahasa Indonesia, namun bahasa musik mampu dimengerti dan dinikmati oleh siapa saja. Termasuk saya yang tidak paham betul tentang musik klasik, tapi bisa menikmati keindahannya.
Sabtu, 29 Maret 2008
SMS DOA
Pagi tadi saya mendapat SMS dari seorang teman yang isinya demikian,
“Bunda Maria menangis air mata darah di rumah bapak Dami Wadan depan PLN Lewoleba Lembata. Bunda berpesan agar semua orang berdoa mohon keselamatan sebab begitu banyak dosa manusia di zaman ini. Banyak orang telah menyaksikan keajaiban tersebut.
Kirim ke 10 orang keluargamu maka kamu pasti mendapat 10 keajaiban dari Bunda Maria besok pagi. Tapi jika kamu abaikan maka kamu akan mendapat kesulitan selama 10 tahun. Jangan putus di tangan Anda, ini benar-benar terjadi pada rabu 19 Maret 2008 pkl 10.00 WITA.”
SMS sejenis beberapa kali pernah saya terima, nadanya sama;
1. perintah untuk berdoa mohon keselamatan
2. dijanjikan bonus 10 keajaiban jika meneruskan
3. ancaman akan mendapat kesulitan selama 10 tahun
Bukannya saya tidak percaya dengan berita yang disebarkan, namun sejak kapan para Kudus mulai menjual doa dengan imbalan bonus keajaiban, bahkan jika kita tidak membeli doa untuk disebarkan ancamannya adalah tulah selama 10 tahun?
Saya mensinyalir, penyebaran SMS tersebut dilakukan untuk menguras pulsa orang-orang yang sedang “tidak tahu” atau “takut” akan kutukan tersebut, dan jadilah ini sebuah praktik bisnis (terselubung) yang amat menggiurkan di era digital ini. Sekarang sangat marak praktik menguras pulsa ini dengan berbagai trik, seperti: kuis berhadiah, ramalan, teman kencan hingga doa pun laris dikuti dan dipesan. Mangsa empuk yang menjadi target bisnis ini adalah mereka-mereka yang sedang rapuh dan tidak memiliki iman yang tangguh. Mereka mudah tergiur oleh pola hidup konsumerisme dan hedonisme.
Sekiranya yang dikirimkan kepada saya adalah berisi doa, tanpa bumbu bonus dan ancaman, maka saya akan dengan ikhlas akan meneruskan penyebarannya sebagai bahan ingatan bagi kita semua untuk rajin-rajin berdoa. Karena doa adalah bagian dari keimanan kita kepada Sang Khalik.
Bagaimana menurut Anda?
Jumat, 28 Maret 2008
Maafkan Daku!
Sore ini,
matahari berwarna lembayung
ketika orang-orang bergegas dalam langkah
menuju altar Sang Pahlawan;
untuk mempersembahkan kepentingan,
demikian juga diriku
Seret langkah para jubah mengawal prosesi
memecah senyap dalam gelap setiap hati
yang menanti setitik cahaya
Engkau sudah berkorban;
seperti benih yang harus mati agar bisa hidup
kuatkah aku, wahai Pahlawanku?
menyibak jalan-jalan panjang ziarah ini
Maafkan aku,
jika hatiku bimbang dan ragu
(sabtu suci, 22032008)
Selasa, 27 November 2007
Sahabat, Jagalah Cintamu!
sejak engkau bertemu
pasti ada yang tersentak dalam dadamu
lalu kau pahat langitmu dengan angan-angan
kau ukir malam-malammu dengan bintang-bintang
sebab, engkau takut akan kehilangan keindahannya!
janganlah engkau simpan perasaan yang sarat
tumpahkanlah hanya pada dia;
yang telah engkau ikat dengan tali surga
pandanglah dia, jangan kau lari dari kenyataan!
usahlah engkau takut dengan bayang-bayang!
bukankah senandung lagu selalu bergelombang?
sebab, itulah keindahannya!
jangan kau lepas cinta yang sudah kau genggam;
jujurlah dan selalu terbuka,
tumpahkanlah cintamu sepanjang perjalanan
meski kadang tak terduga yang akan kau terima
sebab itulah senyatanya cinta; memberi, bukan meminta!