Pagi tadi saya mendapat SMS dari seorang teman yang isinya demikian,
“Bunda Maria menangis air mata darah di rumah bapak Dami Wadan depan PLN Lewoleba Lembata. Bunda berpesan agar semua orang berdoa mohon keselamatan sebab begitu banyak dosa manusia di zaman ini. Banyak orang telah menyaksikan keajaiban tersebut.
Kirim ke 10 orang keluargamu maka kamu pasti mendapat 10 keajaiban dari Bunda Maria besok pagi. Tapi jika kamu abaikan maka kamu akan mendapat kesulitan selama 10 tahun. Jangan putus di tangan Anda, ini benar-benar terjadi pada rabu 19 Maret 2008 pkl 10.00 WITA.”
SMS sejenis beberapa kali pernah saya terima, nadanya sama;
1. perintah untuk berdoa mohon keselamatan
2. dijanjikan bonus 10 keajaiban jika meneruskan
3. ancaman akan mendapat kesulitan selama 10 tahun
Bukannya saya tidak percaya dengan berita yang disebarkan, namun sejak kapan para Kudus mulai menjual doa dengan imbalan bonus keajaiban, bahkan jika kita tidak membeli doa untuk disebarkan ancamannya adalah tulah selama 10 tahun?
Saya mensinyalir, penyebaran SMS tersebut dilakukan untuk menguras pulsa orang-orang yang sedang “tidak tahu” atau “takut” akan kutukan tersebut, dan jadilah ini sebuah praktik bisnis (terselubung) yang amat menggiurkan di era digital ini. Sekarang sangat marak praktik menguras pulsa ini dengan berbagai trik, seperti: kuis berhadiah, ramalan, teman kencan hingga doa pun laris dikuti dan dipesan. Mangsa empuk yang menjadi target bisnis ini adalah mereka-mereka yang sedang rapuh dan tidak memiliki iman yang tangguh. Mereka mudah tergiur oleh pola hidup konsumerisme dan hedonisme.
Sekiranya yang dikirimkan kepada saya adalah berisi doa, tanpa bumbu bonus dan ancaman, maka saya akan dengan ikhlas akan meneruskan penyebarannya sebagai bahan ingatan bagi kita semua untuk rajin-rajin berdoa. Karena doa adalah bagian dari keimanan kita kepada Sang Khalik.
Bagaimana menurut Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar