Abraham Lincoln sejak muda sudah tertarik pada hal-hal
tentang keadilan. Suatu kali ia mendapati dua orang temannya sedang terlibat
perdebatan sengit, dan hampir berkelahi; baku hantam. Ia merasa terpanggil
melihat kejadian tersebut untuk membantu memecahkan masalahnya. Ia menggali
akar permasalahan yang menimbulkan pertengkaran tersebut, setelah mendapatkan
masukan dari kedua belah pihak, lalu menganalisanya dan sampailah ia untuk
mengambil keputusan seadil-adilnya.
Namun, pihak yang kalah menilai Abraham Lincoln bertindak
tidak adil kepadanya, dengan angkuhnya ia menantang,
”Hai, Lincoln.
Saya akan menghabisimu!”
Lincoln menunduk dan tersenyum geli melihat penantangnya
yang tubuhnya jauh lebih kecil dari dirinya. “Baiklah,” kata Lincoln, “tapi
kita berkelahi dengan adil ya… Kamu kan kecil, mana mungkin saya bisa
memukulmu, dan saya lebih besar dari kamu kan? kamu pasti tidak bisa memukulku,
bukan? Jadi, buatlah tanda dengan kapur pada tubuhku yang sama tingginya dengan
tubuhmu. Bila kita berkelahi, kamu harus memukulku pada bagian tubuhku yang
sudah ditandai, jika tidak begitu, maka perkelahian ini tidak adil, setuju?!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar