Pernahkah Anda melihat bayi berumur tiga bulanan
tersenyum sendirian tanpa sebab?
Orang Bali menyebut, bahwa bayi yang
sedang tersenyum sendirian tanpa sebab, bayi tersebut sedang “kumaranan.” Bayi
tersebut dipercaya sedang “bermain-main” dengan Hyang Kumara (dewa pelindung
bayi). Kepercayaan itu membawa para orangtua yang mempunyai anak bayi yang berumur
antara satu sampai enam bulan selalu melakukan pemujaan kehadapan Dewa Kumara. Sebab
bila tidak dilakukan, diyakini bayinya akan sering rewel.
Senyum dan Tawa bayi memang merupakan ekspresi paling
murni, yang tidak tercemar emosi maupun ego.
Bisakah orang dewasa tersenyum dan tertawa seperti
layaknya bayi? dapat dipastikan hal
tersebut sulit dilakukan. Kendati demikian, Dr. Madan Kataria, pakar terapi
tawa kelahiran India, pernah menyatakan, “Anda
bisa tertawa dengan mudah jika Anda mempunyai hati kanak-kanak yang penuh cinta
dan kepolosan.”
Satu diantara sekian banyak ciptaan Tuhan yang berfungsi
sebagai “anak kunci” pembuka pintu sukses dalam berelasi dengan orang lain
adalah “senyuman”. Begitu kuatnya
senyuman, sehingga sebuah senyuman bisa memudarkan kebencian menjadi kasih
sayang bahkan bisa membuat lawan menjadi kawan.
Tuhan menciptakan senyum itu bukan hanya sekedar senyum
penghias bibir saja, tapi mengandung kekuatan yang luar biasa yang tak terduga,
bukan?
Semua kejadian selalu memberi hikmah seperti kisah-kisah yang diceritakan pada posting sebelumnya, maka jika Anda belum mampu menyelesaikannya, hanya ada satu jalan yang meringankan yaitu, tersenyumlah !

Tidak ada komentar:
Posting Komentar